jueves, 3 de diciembre de 2020

Memandang kepada Allah


 

Pada akhirnya, definisi move on ialah mampu memandang kepada Allah, mampu menerima keadaan bukan karena pasrah, namun berserah pada Tuhan. Menerima bukan karena tidak melihat harapan lagi, namun karena kita melihat bahwa hidup adalah sebuah harapan. Menerima bukan karena menanti rencana indah di depan sana, namun karena melihat bahwa hari ini adalah indah. Menerima bukan karena sudah lelah, namun karena kita melihat bahwa sayang sekali banyak hari yang terlewati tanpa mampu disyukuri, hanya berlalu begitu saja.

Kita berhenti mencari-cari sebuah jawaban atas pertanyaan mengapa dari kejadian masa lalu, berhenti mengasihani diri sendiri lagi, berhenti menuntut kepada Alah. Kita mampu merasakan bahwa Allah adalah jawaban. Karena hidup bukanlah tentang diri kita sendiri.

Setelah kita menerima hidup kita kembali, bersahabat kembali dengan Allah, maka saatnya kita bergerak. “Move on” adalah bergerak. Move on bukan berpindah. Bila Anda mengira bahwa standar move on adalah Anda mampu berpindah ke lain hati (jatuh cinta kembali) pada pria/wanita lain, maka move on Anda sebatas berpindah hati, menghibur diri dan cinta yang egois. Selesaikanlah masa lalu Anda, lalu bangunlah hubungan kembali, agar luka lama tidak bangkit mencengkram emosi Anda. Move on lah ke hati Allah. Move on lah bersama Allah.

Rasakan bahwa bahagia itu berasal dari Allah. Kebahagiaan sejati dan ketenangan batin hanya berasal dari Allah. Kembalilah kepada pelukan Allah. Ia menunggumu kembali. Ia sanggup mengobati lukamu. Rendahkanlah diri di hadapan Allah, mintalah hikmat dari Allah. Selamat menikmati kemurahan Allah. Rasakan cintaNya. Jatuh cintalah di setiap napasmu kepada Allah. Rasa syukur akan melingkupi hatimu.  

No hay comentarios:

Publicar un comentario