Kita sebagai manusia sering tidak mampu memperbaiki relasi yang sudah rusak, baik dengan keluarga, sahabat, rekan dan lainnya. Kita tidak mampu memperbaiki relasi itu sendirian. Misalnya, kita bersalah kepada si A, kita telah melakukan segala cara dan menyampaikan permohonan maaf kepadanya, namun si A tampak tidak memberikan respon untuk menerima kita. Mungkin karena merasa sudah sakit hati atau dia merasa lebih nyaman untuk tidak bersahabat lagi dengan kita yang telah menyakitinya atau mungkin rasa trauma atau luka batin yang belum diselesaikan. Relasi tidak membaik.
Membaiknya relasi membutuhkan peran kedua pihak.
Relasi Tuhan Allah dan manusia rusak karena dosa manusia. Allah itu kudus dan sempurna. Kita tidak dapat memperbaiki masalah ini sendiri. Allah sendiri telah lebih dahulu berinisiatif untuk mendamaikan hubungan manusia dengan Allah, melalui Yesus Kristus yang telah lahir dan disalibkan untuk menanggung dosa manusia. Sudah selesai. Dosa-dosa kita telah diampuni oleh Tuhan Allah. Allah telah mengampuni dan menerima kita. Bila relasi ini masih belum damai, maka kitalah yang sebenarnya tidak mau membuka diri atau menerima Allah. Kita masih bertahan pada kesombongan diri. Allah tidak bersalah, namun Ia sangat menyayangi kita, Ia mau berkorban bagi manusia. Bukan Allah yang bersalah sehingga Ia disalibkan, namun kitalah manusia yang berdosa.
Dalam kisah move on, kita diajak untuk merenungkan bahwa ada hal yang lebih besar yang harus kita renungkan atau pikirkan. Lebih dari pada memikirkan masa lalu kita dengan si dia, kita diajak untuk merenungkan bagaimana relasi kita dengan Tuhan. Tuhan Allah yang selalu menunggu dan sabar untuk kita kembali kepadaNya. Betapa sakit hati yang kita rasakan dalam kondisi patah hati, inilah yang kita lakukan pada Allah. Kita telah menyakitinya. Kita tidak setia pada perintah-Nya, namun Allah tetap setia.
Bila si dia yang selama ini kamu kejar untuk membalikkan relasi kalian berdua, dan tidak membaik, ingatlah kalian berdua adalah manusia dan kita semua tidak lepas dari dosa. Dosa merusak relasi manusia dengan Allah dan merusak relasi manusia dengan manusia. Pandanglah kepada Allah, bahwa Allah lebih sering kita sakiti hatinya dengan ketidaksetiaan dan kesombongan kita.
No hay comentarios:
Publicar un comentario