domingo, 8 de diciembre de 2019

We're something with in God, we're nothing without God


Ilustrasi Bungkus Makanan

A : ”Ini apa?”
B : ”Wafer.”
A : ” Ini apa?” (membuka bungkus wafer dan mengeluaran wafer)
B : ”Bungkus wafer dan wafer.”
A : ”Kamu mau bungkusnya atau wafernya?”
B : ”Hahaha ... Tentulah, wafernya. Bungkus wafer itu akan disebut sampah dan dibuang 
      Tidak berguna.”


       Demikian hal nya dengan kita. Kita adalah bungkus wafer. Tuhan Allah adalah wafer. Bila Tuhan Allah ada di dalam hati kita, maka bungkus akan menjadi berguna dan berharga. Bungkus tidak akan disebut sampah. Bila kita meninggalkan Allah, kita hanyalah sampah.
Kita menjadi berharga karena Tuhan Allah. Tetaplah tinggal di dalam-Nya. 


"Seolah-olah mengerjakan banyak hal, namun sebenarnya tidak melakukan apa-apa."

       Ada yang disebut dengan jerih payah. Namun, karena merasa semuanya oleh kekuatan diri, maka seperti sebuah hak rasanya sehingga kita boleh menuntut. Padahal yang Tuhan mau ialah kasih yang setia. Tetap bersukacita dalam segala hal.
 
     Seolah-olah keberhasilan adalah karena usaha kita manusia. Padahal, tidak seorang pun dapat memerintahkan darahnya untuk berhenti mengalir sejenak lalu mengalir lagi. Tidak seorang pun dapat mengatur organ-organ dalam tubuhnya. Yang bisa dikendalikan adalah akal pikiran. Itupun kita mengendalikannya dengan mengatakan bahwa semuanya karena usaha kita.

    Seolah-olah mengerjakan banyak hal, padahal bila dipersentasekan hanya sedikit bahkan hanya sedikit sekali yang bisa kita kendalikan. Semuanya, ada kuasa yang lebih besar dan itu dari Pencipta kita.
      
         Tuhan memberkati.

 
                              We're something with in God, we're nothing without God.                          

No hay comentarios:

Publicar un comentario